Ada seorang ustadz bertanya kepada jemaah pengajiannya, “Ibu-ibu setuju tidak dengan poligami?” Spontan ibu-ibu menjawab, “Tidaaaaak!” Salah seorang di antara para ibu itu kemudian nyeletuk, “Mana ada perempuan yang mau dipoligami!”.
Dan ustadz itu pun berkata, “Lo, poligami itu bagian dari syariat Islam. Kalau ibu-ibu tidak setuju, berarti ibu-ibu menolak syariat Islam”. Ucapan itu dilanjutkan dengan berbagai peringatan dan ancaman bagi orang-orang yang tidak setuju dengan hukum Allah.
Bagi saya, pertanyaan “setuju atau tidak dengan poligami” sangat rancu atau bias. Sebab, kalimat ini merupakan pertanyaan bersayap yang menimbulkan berbagai penafsiran sehingga membutuhkan keterangan lebih lanjut.
Jika yang dimaksud setuju dengan poligami adalah setuju dipoligami atau dimadu, tidak ada perempuan yang mau atau setuju dimadu. Kalaupun ada perempuan yang mau dimadu, itu karena ada kondisi tertentu yang membuat mereka mengambil keputusan tersebut.
Saya yakin ketika menikah mereka tidak punya keinginan untuk berbagi suami. Karena itu, jawaban menolak dipoligami (dimadu) ialah jawaban yang wajar. Jika para suami boleh mengajukan poligami, Ternyata di Alquran, para istri juga diperbolehkan mengajukan negosiasi. Jika negosiasi atau musyawarah ini tidak berhasil, sang istri boleh memilih bercerai. Keputusan mereka untuk memilih bercerai daripada dimadu tentu sah-sah saja dan tidak bisa dianggap sebagai menyalahi syariat. Sebab itu, bersedia atau tidaknya seorang istri untuk dimadu tidak bisa dikaitkan dengan kualitas keimanan atau kesabaran mereka.
Lantas, Jika yang dimaksud setuju dengan poligami ialah setuju dengan adanya praktek poligami, jawabannya ialah poligami adalah mubah (boleh). Kita tidak bisa melarang atau mengharamkan praktek poligami hanya karena kita tidak mau dimadu. Sebab, pada kenyataannya, ada perempuan yang bersedia dimadu walaupun mungkin hati kecilnya tidak rela.
Hukum poligami hampir mirip dengan perceraian. Misalkan ada pertanyaan : “Apakah ibu-ibu setuju perceraian?” Jika yang dimaksud pertanyaan itu adalah setuju dicerai, tidak ada seorang perempuan pun di awal pernikahannya yang punya keinginan untuk dicerai. Kalaupun dalam perjalanan pernikahannya ada perempuan yang ingin bercerai, itu karena kondisi tertentu yang membuatnya mengambil keputusan tersebut.
Jika yang dimaksud pertanyaan tersebut adalah apakah setuju dengan adanya praktek perceraian, jawabannya ialah kita tidak bisa melarang atau mengharamkan perceraian karena perceraian adalah hal yang boleh ditempuh ketika sudah tidak ada titik temu antara suami dan istri.
Jadi, jika ada perempuan yang mengatakan “saya tidak setuju poligami”, harus diperjelas lebih dahulu apakah maksud pernyataannya tersebut adalah “tidak setuju dipoligami” atau “tidak setuju dengan adanya praktek poligami”.
Semoga kita tidak bertindak gegabah seperti halnya penganut agama lain yang membuat peraturan baru (bid’ah) dengan mengharamkan perceraian karena melihat perceraian sebagai sesuatu yang negatif. Buruk atau tidaknya perceraian sangat tergantung dari kondisi. Jika sang suami berkelakuan sangat buruk dan tidak bisa berubah lagi, bisa jadi perceraian adalah jalan terbaik.
Begitu pula dengan poligami. Kita tidak bisa mengharamkan poligami hanya karena menganggap poligami sebagai sesuatu yang tampak buruk. Baik atau tidaknya poligami juga tergantung dari kondisi.
Jika para suami merasa mampu berbuat adil maka para ibu boleh mengingatkan suaminya akan ayat ini : “Dan kamu sekali-kali tidak akan dapat berlaku adil di antara istri-istri-(mu), walaupun kamu sangat ingin berbuat demikian....” (QS.4:129). Tapi ayat ini bukan menjadi larangan untuk poligami. Hanya sebuah peringatan bahwa adil yang dimaksud dalam poligami bukan berdasarkan pada subjektifitas suami. Yang merasakan adil atau tidaknya adalah sang istri. Karena itu sang istri diperbolehkan mengajukan negosiasi untuk menentukan dimana letak keadilan tersebut. Jika negosiasi tidak berhasil, sang istri boleh memilih opsi perceraian.
Perceraian bukanlah perbuatan yang dibenci oleh Allah jika dilakukan dengan baik-baik. Para istri jangan takut setelah bercerai tidak mendapat rizki karena setelah perceraian itu Allah akan memberikan karunia-Nya. “Jika keduanya bercerai, maka Allah akan memberi kecukupan kepada masing-masing mereka dari limpahan karunia-Nya. Dan adalah Allah Mahaluas (karunia-Nya) lagi Mahabijaksana.” (Q.S. An Nisaa [4]: 130). Tinggal sang suami berpikir mau maju terus atau mundur.
Ada yang berpendapat bahwa jaman sekarang wanita lebih banyak dari laki-laki. Padahal dalam Alquran (ayat kauliyah) dikatakan bahwa : “Dan Kami jadikan kamu berpasang-pasangan.” (Q.S. An Naba’ [78]: 8). Dan ternyata menurut data BPS tahun 2005 (ayat kauniyah) jumlah penduduk laki-laki dan perempuan di Indonesia mempunyai perbandingan yang sama yaitu 1:1.
Dan masih ada kerancuan-kerancuan lainnya dalam memandang poligami. Untuk lebih lengkapnya bisa dibaca di buku saya yang berjudul ”ALLAH pun Taubat” bab ”7 Kerancuan dalam memandang poligami”.
Kamis, 10 Februari 2011
Shalat Khusyuk itu Mudah

Aku berlindung kepada ALLAH dari godaan setan yang terkutuk
Dengan nama ALLAH yang Maha Pengasih lagi Penyayang.
ALLAH mengatakan, shalat mampu membuat kita tenang dan tentram. Selain itu shalat juga mampu mencegah kita dari perbuatan keji dan mungkar. Jika kita belum bisa merasakan manfaat tersebut berarti ada yang ”salah” dengan shalat kita selama ini. Mungkin selama ini kita beranggapan, dengan shalat kita telah berbuat baik kepada ALLAH, padahal ALLAH menurunkan perintah shalat untuk manusia itu sendiri. ALLAH tidak membutuhkan shalat kita. Sudahkah shalat kita selama ini membawa pengaruh pada aktifitas dan kehidupan kita. Jika belum, maka sudah saatnya kita melakukan evaluasi terhadap shalat kita selama ini.
Masalahnya banyak diantara kita yang merasa shalat khusuk itu sulit. Dalam Alquran, ada 4 kiat shalat khusyuk. Tapi saya tidak akan menunjukkan ayat-ayatnya. Karena ini adalah ayat-ayat mutasyabihat. Terlalu panjang jika saya harus membahasnya disini. Agar lebih efektif saya akan langsung membahasnya pada tataran praktek. Jika ingin mengetahui ayat-ayatnya silahkan bersabar karena Insya ALLAH saya akan mengikat ilmu ini di buku saya yang ke-4. Insya ALLAH.
Kiat khusyuk pada tingkat pertama menurut Alquran, adalah dengan konsentrasi mengingat ALLAH. Di alquran dituliskan, ini adalah cara yang ”paling berat”. Inilah yang sering diajarkan pada kita selama ini. Cara yang kedua adalah dengan meminta tolong kepada ALLAH. Biasanya kita akan khusyuk jika kita sedang dililit masalah dan kita minta dengan sangat agar ALLAH menolong kita. Jika cara yang pertama disebutkan ”paling berat”, maka cara yang kedua ini menurut Alquran tingkat kesulitannya turun menjadi sekedar ”berat” saja. Kita tidak akan membahas yang susah. Kita cari yang mudah saja.
Menurut ALLAH dalam Alquran, Jika ingin cara yang mudah, maka kita pakai cara yang ke-3. Caranya dengan menyadari bahwa ketika shalat kita sesungguhnya sedang berhadapan dengan ALLAH Sang Penguasa Alam semesta. Dengan kesadaran itu, hati kita akan tunduk (khyusuk). Disinilah arti pentingnya sebuah niat dalam shalat. Sebelum takbiratul ihram, kita harus tanamkan niat dalam diri kita bahwa kita akan dan sedang menghadap ALLAH swt. Jika niat dan kesadaran ini terlewatkan, kita tidak akan mampu untuk kyusuk. Karena itu kita disunahkan untuk membaca ”inni wajjahtu wajhiya lilladzi fatharassamaawaati wal ard haniifa wama ana minal musyrikin” artinya ” Sesungguhnya aku menghadapkan diriku kepada Tuhan yang menciptakan langit dan bumi dengan cenderung kepada agama yang benar, dan aku bukanlah termasuk orang-orang yang mempersekutukan Tuhan. (QS.6:79).
Kini kita masuk pada cara yang ke-4. Sebuah cara yang menurut saya ”paling mudah”. Kenapa paling mudah? Karena menurut Alquran, dengan cara ini kita bukan berusaha untuk khyusuk tapi ALLAH yang akan menurunkan rasa khusyuk dalam diri kita. Caranya dengan mengambalikan seluruh ”milik kita” kepada ALLAH swt. Dalam Alquran disebut dengan istilah ”sabar”. Pada saat itu, kita serahkan jiwa, raga, harta dan keluarga pada ALLAH. Kita ikut apapun kehendak ALLAH. Karena itu pada saat shalat kita disunahkan untuk membaca ”inna shalaati wa nusuuki wamahyaaya wa mamaati lillahi rabbil ’alamiin” artinya ”Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidup dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam”. (QS.6:162).
Katakan pada ALLAH (dalam hati) : Ya ALLAH, kuserahkan seluruh hidup dan matiku untuk-Mu. Jiwa dan ragaku untuk-Mu. Kukembalikan seluruh harta dan keluarga kepada-Mu. Aku ikhlas atas semua kehendak-Mu padaku. Apapun kejadian dan musibah yang menimpa diriku, aku ikhlas ya ALLAH, aku ridha. Yang penting jangan Engkau berpaling dariku”.
Mari kita praktek : Ingatlah sebuah musibah atau kejadian yang membuat kita sedih atau marah. Misalkan, ada barang kesayangan yang hilang atau keluarga yang meninggal. Katakan pada ALLAH : Ya ALLAH, jika ini memang kehendak-Mu, aku ikhlas ya ALLAH, aku rela. Tidak ada sedikitpun dalam diriku rasa berat melepaskan semua itu. Karena semua itu milik-Mu. Aku kembalikan semuanya kepada-Mu. Bahkan bila saat ini Engkau menginginkan ruh ini kembali pada-Mu. Aku ikhlas menyerahkannya pada-Mu saat ini juga.
Rasakan... apakah ada kesejukan yang mengalir dalam hati kita? Jika ada, itulah kekhusyukan yang ALLAH alirkan dalam diri kita. Jika belum terasa, mungkin kita belum sepenuh hati menyerahkan semuanya kepada ALLAH.
Jika kita sudah ”mau” berkata dan berlaku seperti itu, maka menurut Alquran, ALLAH akan menurunkan kekhusyukan dalam diri kita. Shalat jadi nikmat. Durasi khyusuk bisa menjadi panjang. Bahkan setelah shalat pun, hati kita akan berdesir mendengar nama ALLAH disebut. Dada kita akan begetar mendengar lantunan ayat-ayat ALLAH.
Dalam ayat lain disebutkan, jika kita ”mau” bersikap demikian maka ALLAH akan ”memakai” jiwa dan raga kita untuk melaksanakan kehendak-Nya di muka bumi. Di ayat lain diterangkan, orang yang seperti itulah yang disebut sebagai waliyullah (walinya ALLAH).
Dampaknya, kita akan menjadi lebih bersemangat dan kreatif. Diterangkan pula dalam Alquran, kemampuan kita akan bertambah menjadi 2 sampai 10 kali lipat dibandingkan biasanya. Kita tidak akan pernah takut dan khawatir kepada siapapun karena yakin ALLAH bersama kita. Tenang dalam bersikap dan jernih dalam berfikir. Hati jadi lapang. Tidak ada dengki, tidak ada stres. Hidupnya akan penuh dengan cahaya.
Oh ya, jika kita belum bisa pasrah sepenuhnya kepada ALLAH, jangan khawatir. Ada sebuah kiat pamungkas dari ALLAH dalam Alquran. Kata ALLAH, kita tidak akan bisa sabar atau pasrah kepada ALLAH jika tidak ditolong oleh-Nya. Karena itu di ayat lain ada kiat agar kita mendapat pertolongan dari ALLAH yaitu dengan berdoa memohon kepada ALLAH. Dalam Alquran, ALLAH mengajarkan sebuah doa yang bagus sekali : ”Ya ALLAH tanamkan dalam diri kami kesabaran, Ajari kami untuk bisa selalu ingat kepada-Mu. Ajari kami untuk bisa senantiasa bersyukur atas nikmat yang Engkau berikan kepada kami. Tuntun kami untuk bisa beribadah dan beramal sholeh dengan baik dan benar sesuai dengan yang Engkau ridai”.
Semoga tulisan ini bisa senantiasa mengingatkan kita terutama saya, karena saya pun terkadang lupa dengan hal ini. Saya ingin mencontoh Nabi Muhammad saw. Bukan bermaksud sombong tapi hanya sekedar testimoni akan kebenaran ayat Alquran : Secara bertahap saya belajar shalat malam dengan membaca 1 juz Alquran. Durasinya biasanya 1 jam. Dengan memakai kiat dari Alquran tersebut, 1 jam berlalu tanpa terasa. Dampaknya, setelah shalat subuh, saya alhamdulillah bisa memahami Alquran dengan jernih dan terang. Seakan-akan ALLAH menanamkan Alquran dalam dada kita.
Mungkin masing-masing dari kita mempunyai pengalaman dan rasa yang berbeda-beda. Sehingga kita bisa saling berbagi.
Walhamdulillahi rabbil ’alamin.
Rabu, 19 Agustus 2009
Bidadari surga-Ku
Malam itu aku bermimpi bertemu seorang akhwat berjilbab. Dia baru saja keluar dari sebuah kelas. Sepertinya dia baru saja mengikuti pelatihan atau pengajian. Parasnya cantik, tapi yang lebih mengesankan adalah aura wajahnya yang bercahaya. Secara tiba-tiba dia kemudian menyodori aku Al-Quran seraya menyuruhku membuka Surat Azzukhruf ayat 70. Aku pun bertanya kembali untuk meyakinkan pendengaranku. Dengan tegas dia menjawab “Ya, Surah Azzukhruf ayat 70”. Aku pun bergegas membuka mushaf Alquran yang diberikannya. Tapi entah mengapa tiba-tiba huruf-huruf dalam alquran menjadi kotak-kotak. Aku pun tidak bisa membacanya. Kemudian dalam mimpi itu aku tersadar bahwa sesungguhnya aku saat ini sedang bermimpi. Aku tahu untuk bisa membaca Al-Quran itu aku harus bangun dari mimpi ini. Aku pun kemudian memasrahkan diri kepada ALLAH. Sejenak kemudian, aku pun terbangun. Aku langsung mengambil Al-Quran yang ada di sebelahku. Aku buka Surat Azzukhruf : 70. Isinya adalah : “Masuklah kamu ke dalam surga, kamu dan pasanganmu akan digembirakan". Subhanallah! Siapakah wanita sholeha itu? Aku berusaha mengingat-ingat kembali wajahnya tapi tidak juga berhasil.
"DUNGU"
Diruang kuliah, seorang dosen senior sedang memarahi mahasiswanya:
Dosen : "menjawab saja tidak becus, eh malah bercanda dan ngobrol seenaknya. Sekarang sia-sia disini, yang merasa dungu BERDIRI !!!! " sang dosen membentak.
Beberapa menit suasana hening. Tiba-tiba dari bangku belakang seorang mahasiswa berdiri.
Dosen : " Jadi kamu yakin betul, kamulah si dungu itu ??? "
Mahasiswa : " Bukan begitu pak, saya cuma tidak tega melihat Bapak berdiri sendiri."
Sabtu, 14 Maret 2009
Mimpi Meraih Kemenangan
Kembali aku bermimpi indah. Aku bermimpi melihat umat islam terpecah dalam dua kelompok. Kedua kelompok tersebut saling berperang hingga suatu ketika ada seorang pemuda yang mendamaikan kedua kelompok tersebut. Dia menyadarkan umat Islam bahwa musuh sesungguhnya adalah orang-orang kafir yang berusaha memecah belah orang-orang yang beriman.
Kemudian, pemuda itu berhasil menyatukan kedua kelompok tersebut dan memimpin mereka melawan orang kafir yang sesungguhnya yaitu orang yang berusaha memerangi umat beriman karena tidak senang melihat persatuan umat beriman.
Dengan gagah berani dan tidak kenal takut, dia memimpin umat Islam maju ke medan perang dan akhirnya berhasil menghancurkan kekuatan orang-orang kafir. Pemuda itupun kemudian menaiki sebuah gedung tertinggi tempat pemimpin orang kafir berada. Satu persatu dia menaiki tangga hingga sampai di ruangan paling atas. Dijumpainya pemimpin orang kafir tersebut sedang bersama istri dan dua orang anaknya yang ketakutan hingga bersembunyi di bawah meja. Aku ingat sekali Pemuda itu berkata ”Aku tidak akan menyakiti kalian asalkan kalian menyerah. Jangan takut, Aku akan menjamin keselamatan kalian asalkan kalian berhenti memerangi kami.”
Aku kenal sekali pemuda itu, karena pemuda itu adalah....
Besoknya aku ikut pengajian dan kebetulan temanya adalah ”Meraih Kemenangan Islam”.
Kemudian, pemuda itu berhasil menyatukan kedua kelompok tersebut dan memimpin mereka melawan orang kafir yang sesungguhnya yaitu orang yang berusaha memerangi umat beriman karena tidak senang melihat persatuan umat beriman.
Dengan gagah berani dan tidak kenal takut, dia memimpin umat Islam maju ke medan perang dan akhirnya berhasil menghancurkan kekuatan orang-orang kafir. Pemuda itupun kemudian menaiki sebuah gedung tertinggi tempat pemimpin orang kafir berada. Satu persatu dia menaiki tangga hingga sampai di ruangan paling atas. Dijumpainya pemimpin orang kafir tersebut sedang bersama istri dan dua orang anaknya yang ketakutan hingga bersembunyi di bawah meja. Aku ingat sekali Pemuda itu berkata ”Aku tidak akan menyakiti kalian asalkan kalian menyerah. Jangan takut, Aku akan menjamin keselamatan kalian asalkan kalian berhenti memerangi kami.”
Aku kenal sekali pemuda itu, karena pemuda itu adalah....
Besoknya aku ikut pengajian dan kebetulan temanya adalah ”Meraih Kemenangan Islam”.
Mimpi bertemu Nabi Muhammad saw
Diantara mimpi-mimpiku selama ini tersebut tidak ada yang mengalahkan indahnya mimpi bertemu Nabi Muhammad. Dalam mimpi tersebut aku melihat Nabi Muhammad sedang memberikan khutbah kepada para sahabat. Beliau berdiri membelakangi sebuah pohon kurma. Menurut buku yang aku baca, masjid pada jaman Nabi Muhammad dibatasi oleh pohon kurma. Aku hanya bisa menatap beliau dari luar masjid bersama salah seorang sahabatku. Ketika itu aku hanya bisa berucap ”Eh, itu kan Rasulullah!” selebihnya hanya tangisan bahagia melihat wajahnya yang bercahaya. Parasnya yang gagah dan kokoh. Matanya yang hitam dan tajam. Sampai sekarang pun setiap aku mengingat perjumpaan itu, perasaan ini selalu membuncah karena terharu.
Mulanya ku tak percaya manusia sehina ini bisa bermimpi bertemu dengan beliau hingga esoknya ketika aku sedang membersihkan ruangan, aku menemukan sebuah buku sejarah Nabi Muhammad. Segera aku buka halaman yang menerangkan ciri-ciri Nabi Muhammad. Subhanallah, mirip sekali dengan yang aku lihat dalam mimpiku.
Pada mulanya aku tidak tahu apa maksud mimpi tersebut. Kini ku tahu Rasulullah hendak menunjukkan bagaimana menggunakan ”cara” itu demi kemajuan ummat. Sebuah cara sederhana tapi terabaikan. Sebuah cara yang sudah dirancang oleh ALLAH SWT untuk meneguhkan keimanan umat muslim. Namun, aku belum bisa melakukannya. Aku belum siap. Aku pun meminta bukti dari ALLAH jika aku sudah siap. Aku minta dikirimkan awan yang ada lubang di tengahnya. Suatu hari, sepulang dari sholat subuh, aku melihat awan itu. Gumpalan awan yang melingkar. Hingga kemudian tawaran itu datang. Insya ALLAH aku sudah siap.
Mulanya ku tak percaya manusia sehina ini bisa bermimpi bertemu dengan beliau hingga esoknya ketika aku sedang membersihkan ruangan, aku menemukan sebuah buku sejarah Nabi Muhammad. Segera aku buka halaman yang menerangkan ciri-ciri Nabi Muhammad. Subhanallah, mirip sekali dengan yang aku lihat dalam mimpiku.
Pada mulanya aku tidak tahu apa maksud mimpi tersebut. Kini ku tahu Rasulullah hendak menunjukkan bagaimana menggunakan ”cara” itu demi kemajuan ummat. Sebuah cara sederhana tapi terabaikan. Sebuah cara yang sudah dirancang oleh ALLAH SWT untuk meneguhkan keimanan umat muslim. Namun, aku belum bisa melakukannya. Aku belum siap. Aku pun meminta bukti dari ALLAH jika aku sudah siap. Aku minta dikirimkan awan yang ada lubang di tengahnya. Suatu hari, sepulang dari sholat subuh, aku melihat awan itu. Gumpalan awan yang melingkar. Hingga kemudian tawaran itu datang. Insya ALLAH aku sudah siap.
Mimpi Kiamat
Aku pernah bermimpi terjadi kiamat. Tiga kali. Pertama, aku lihat matahari terbit dari Barat. Aku lantas tersungkur sujud menyesali semua dosa-dosaku. Aku berkata ”jangan sekarang Ya Allah. Aku belum siap. Aku belum sempat bertaubat”. Kedepan, kalimat ini akan menjadi salah satu tema tulisanku.
Mimpi kiamat kedua berupa gempa bumi yang memporakporandakan semua bangunan.
Beberapa hari kemudian terjadi gempa di Iran dimana 50.000 orang tewas.
Mimpi ketiga aku melihat gelombang laut yang dahsyat menerjang dan menghancurkan semua yang dilaluinya. Beberapa minggu kemudian terjadi tsunami di Aceh yang menewaskan 100 ribu orang.
Oh ya, sebelum ketiga mimpi tersebut. Aku pernah bermimpi berada dalam sebuah rumah yang terbakar. Aku lihat mayat-mayat hangus terbakar. Malamnya aku lihat berita terjadi bom Bali yang menghanguskan orang-orang di dalamnya
Mimpi kiamat kedua berupa gempa bumi yang memporakporandakan semua bangunan.
Beberapa hari kemudian terjadi gempa di Iran dimana 50.000 orang tewas.
Mimpi ketiga aku melihat gelombang laut yang dahsyat menerjang dan menghancurkan semua yang dilaluinya. Beberapa minggu kemudian terjadi tsunami di Aceh yang menewaskan 100 ribu orang.
Oh ya, sebelum ketiga mimpi tersebut. Aku pernah bermimpi berada dalam sebuah rumah yang terbakar. Aku lihat mayat-mayat hangus terbakar. Malamnya aku lihat berita terjadi bom Bali yang menghanguskan orang-orang di dalamnya
Langganan:
Postingan (Atom)